Senin, 25 Januari 2016

FISIKA MODERN

Fisika modern ini ditandai dengan pemikiran-pemikiran baru oleh para ilmuwan fisika, dimana pemikiran baru ini lebih luas dari pemikiran di zaman fisika klasik. Dengan kelamahan-kelemahan fisika klasik, fisika modern mampu mengembangkan dan menjawab berbagai permasalahan yang tidak terjawab oleh pemikiran fisika klasik. Beberapa penemuan penting dalam zaman ini diantaranya :


A.       RELATIVITAS KHUSUS


Hasil percobaan Michelson Morley tidak dapat dijelaskan melalui Fisika Klasik. Maka Einstein mengemukakan dua postulat relativitas khusus:  


v hukum fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk sama dalam semua kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan tetap satu terhadap
lainnya.


v kelajuan cahaya dalam ruang hampa sama besar untuk semua pengamat, tidak bergantung dari keadaan gerak pengamat itu.


B.       EFEK COMPTON


Pada efek fotolistrik, cahaya dapat dipandang sebagai kuantum energi dengan energi yang diskrit. Kuantum energi tidak dapat digambarkan sebagai gelombang tetapi lebih mendekati bentuk partikel. Partikel cahaya dalam bentuk kuantum dikenal dengan sebutan foton. Pandangan cahaya sebagai foton diperkuat lagi melalui gejala yang dikenal sebagai efek Compton.


Jika seberkas sinar-X ditembakkan ke sebuah elektron bebas yang diam, sinar-X akan mengalami perubahan panjang gelombang dimana panjang gelombang sinar-X menjadi lebih besar. Gejala ini dikenal sebagai efek Compton, sesuai dengan nama penemunya, yaitu Arthur Holly Compton.Sinar-X digambarkan sebagai foton yang bertumbukan dengan elektron (seperti halnya dua bola bilyar yang bertumbukan). Elektron bebas yang diam menyerap sebagian energi foton sehingga bergerak ke arah membentuk sudut terhadap arah foton mula-mula. Foton yang menumbuk elektron pun terhambur dengan sudut θ terhadap arah semula dan panjang gelombangnya menjadi lebih besar. Perubahan panjang gelombang foton setelah terhambur. Dimana m adalah massa diam elektron, c adalah kecepatan cahaya, dan h adalah konstanta Planck.


 

Fakta Tawaf dan Kaidah Tangan Kanan


Ka'bah sebagai tempat thawaf dan rumah Allah membuat sejuta ummat Islam merindukan berkunjung dan menjadi tamu - tamu Allah Sang Maha Pencipta. Ka’bah merupakan kiblat bagi seluruh ummat muslim dalam mengerjakan ibadah Shalat. Allah SWT berfirman yang Artinya:

Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia
(QS. Al-Ma’idah: 97)

Istilah Ka'bah adalah bahasa al quran dari kata "ka'bu" yg berarti "mata kaki" atau tempat kaki berputar bergerak untuk melangkah. QS al-Ma'idah 5:6 dalam Al-quran menjelaskan istilah itu dengan "Ka'bain" yang berarti “dua mata kaki” dan ayat QS al-Ma'idah 5:95-96 mengandung istilah “ka'bah” yang artinya nyata "mata bumi" atau "sumbu bumi" atau kutub putaran utara bumi.
Tawaf adalah berjalan berputar mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali dimulai dari sudut batu hitam, Hajar Aswad dan berakhir di sudut yang sama. Membentuk pola lingkaran 360 derajat, yang bergerak melawan arah jarum jam, berporos pada satu titik yaitu Ka’bah. Selain itu, beberapa ilmuwanpun meyakini bahwa pergerakan tawaf sama halnya dengan pergerakan seluruh alam semesta.

B.  Pengaruh Dari Gerakan Tawaf yang Arahnya Berlawanan Dengan Pergerakan Jarum Jam
Telah kita ketahui bahwa gerakan tawaf pada saat mengelilingi Ka’abah berlawanan dengan arah jarum jam. Lalu bagaimanakah penjelasan tentang  hal ini? Dan apakah pengaruh dari pergerakan Tawaf tersebut?


Berdasarkan beberapa pengkajian, keadaan ini dapat dijelaskan berdasarkan Kaidah Tangan Kanan,  bahwa putaran energi jika bergerak berlawanan dengan arah jarum jam, maka arah energi akan naik ke atas akan naik ke atas. Konsep ini dapat diperhatikan berdasarkan gambar berikut.
Ketika mempelajari Kaidah Tangan kanan, diketahui bahwa putaran energy jika bergerak berlawanan dengan arah jarum jam yang ditunjukkan oleh posisi 4 jari kanan, maka arah energy akan naik ke atas yang ditunjukkan oleh arah jari jempol.
Jika perputaran tawaf yang mengelilingi Ka’abah dikaitkan dengan kaidah tangan kanan maka dapat dikatakan bahwa energy dari akibat perputaran tawaf itu akan diteruskan ke arah atas. Dan Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi.  Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka'bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung).
Selain itu, Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.
Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesudah itu ia mengamati dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.
Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi.
Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan pada waktu yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978).
Gambar-gambar Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.
Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.
Studi ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun, studi ini diterbitkan di dalam banyak majalah sain di Barat.
Dan dalam suatu ketika, astronot Rusia Andrey Borisenko, Alexander Samokutyaev, Anton Shkaplerov dalam pengalaman mereka di luar angkasa, mereka mendapati suatu hal yang sangat mengejutkan. Saat mereka sedang mencoba mengambil gambar dimalam hari, mereka mendapati bahwa hanya kota Makkah dan kota Madinahlah yang bersinar. Sedangkan kota-kota yang lain tampak sangat gelap.


C.    Konsep Tawaf Dalam Kehidupan Alam Semesta
Selain dari fakta di atas, prinsip dari ritual thawaf ini sendiri menyerupai prinsip pergerakan seluruh benda di alam semesta ini. Tak hanya sekadar rukun yang harus dipenuhi dalam ibadah haji, ritual tawaf yang dilakukan sesudah melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah memiliki makna yang dalam, begitulah seluruh alam semesta bergerak.
"Ritual tawaf adalah simbol ketaatan alam semesta kepada Sang Pencipta, yaitu senantiasa melakukan gerak berputar," jelas Profesor Riset Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin.
Tawaf, menurut dia, sama halnya dengan gerak Bumi berputar pada porosnya yang mengitari Matahari, Bulan mengitari Bumi, seperti bagaimana Bumi dan planet lain mengitari Sang Surya dalam kesatuan galaksi. Seperti planet lain di luar tata surya mengitari bintangnya. Dengan segala keteraturannya.
Doktor lulusan Department of Astronomy, Kyoto University, Jepang itu menambahkan, jumlah tawaf sebanyak tujuh kali juga menjadi simbol tak terhingga dari simulasi gerak alam semesta.
"Mengapa tujuh? Simbol tujuh itu juga berarti alam semesta ini bergerak secara terus-menerus, tanpa henti," kata dia
 Sehingga setiap benda di alam ini juga selalu bergerak berputar untuk menjaga keseimbangan. Di alam mikro, pada bagian terkecil dari setiap benda yang disebut atom, disamping melakukan putaran rotasi dengan arah berlawanan dengan jarum jam seperti perputaran (rotasi) bumi, elektron-elektron juga akan selalu berputar mengelilingi inti (pusat) atom.
Di alam makro, bumi bersama planet-planet yang lain akan senantiasa berputar mengelilingi matahari(berevolusi). Sementara itu matahari bersama bumi, planet-planet lainnya, dan puluhan bulan juga berputar mengelilingi pusat Galaksi Bimasakti. Dan di dalam galaksi Bimasakti itu sendiri mempunyai sekitar milyaran matahari. Perjalanan matahari ini juga telah telah dijelaskan dalam Al Qur’an 1400 tahun yang lalu sebagaimana Firman Allah SWT yang artinya :
“Dan Matahari berjalan di tempat peredarannya untuk masa yang telah ditentukan baginya. Itulah ketetapan dari Yang Maha Kuasa lagi Maha mengetahui. Dan bagi bulan telah Kami tetapkan manzilah-manzilah, sehingga dia kembali sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin matahari menyusul bulan dan tidak mungkin malam mendahului siang karena semua beredar pada garis orbitnya”(QS. Yasiin : 38-40)
Selain itu, di alam jagad raya ini, tidak hanya ada satu galaksi saja yaitu galaksi Bimasakti. Akan tetapi terdapat begitu bnyak galaksi galaksi yang lainnya lagi. Dan kesemuanya itu membentuk kluster galaksi. Selanjutnya sistem kluster galaksi yang terdiri atas milyaran benda-benda angkasa seperti matahari, planet, bulan, meteor, asteroid, dan lain-lain juga berputar (tawaf) mengelilingi pusat galaksi, yang oleh NASA disebut ”Monster Black Hole” karena ukurannya yang jauh lebih besar dibandingkan black hole dalam galaksi bimasakti. Ternyata kluster galaksi yang berisi trilyunan benda-benda angkasa itu tidak hanya satu, tapi masih ada milyaran lagi di sana, dan semuanya berputar (tawaf) mengelilingi pusat yang entah berada di mana karena hingga saat ini belum ada teleskop tercanggih yang berhasil memotretnya. NASA sendiri mengakui bahwa pengetahuan manusia mengenai alam semesta hingga sekarang ini kira-kira baru sebesar 3 % saja dibandingkan dengan apapun yang telah Allah jadikan di muka bumi ini.
Semua benda langit yang senantiasa berputar (tawaf) itu selalu dalam keadaan keseimbangan, sebagaimana Allah menjelaskan dalam Al Qur’an yang artinya:
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah yang tidak seimbang. Lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” (QS. Al Mulk : 3)
Tidak dapat terbayangkan betapa luasnya jagat raya ini. Di langit Allah ini ada bermilyar-milyar matahari, planet dan bulan, sehingga benda-benda angkasa jumlahnya trilyunan. Dan planet bumi yang kita tempati ini sangatlah kecil di antara benda-benda langit yang berjumlah trilyunan itu.
Semua ini menunjukkan bahwa seluruh alam semesta senantiasa bergerak. Dan dapat kita  bayangkan ketika kita bertawaf mengelilingi Ka’bah, bulan juga bertawaf mengelilingi bumi yang mengakibatkan terjadinya pergantian waktu bulan. Ketika kita bertawaf mengelilingi Ka’bah, bumi juga bertawaf mengelilingi matahari yang mengakibatkan terjadinya pergantian tahun. Bumi bertawaf dengan kecepatan yang luar biasa, yaitu berputar pada porosnya dengan kecepatan 1600 Km/jam, dan juga berputar mengelilingi matahari dengan kecepatan 107.000 Km/jam.