Senin, 25 Januari 2016
FISIKA MODERN
v hukum fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk sama dalam semua kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan tetap satu terhadap
Fakta Tawaf dan Kaidah Tangan Kanan
Ka'bah sebagai tempat thawaf dan
rumah Allah membuat sejuta ummat Islam merindukan berkunjung dan menjadi tamu -
tamu Allah Sang Maha Pencipta. Ka’bah merupakan kiblat bagi seluruh ummat
muslim dalam mengerjakan ibadah Shalat. Allah SWT berfirman yang Artinya:
Allah telah
menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia
(QS. Al-Ma’idah: 97)
Istilah Ka'bah adalah bahasa al quran dari kata
"ka'bu" yg berarti "mata kaki" atau tempat kaki berputar
bergerak untuk melangkah. QS al-Ma'idah 5:6 dalam Al-quran menjelaskan istilah
itu dengan "Ka'bain" yang berarti “dua mata kaki” dan ayat QS
al-Ma'idah 5:95-96 mengandung istilah “ka'bah” yang artinya nyata "mata
bumi" atau "sumbu bumi" atau kutub putaran utara bumi.
Tawaf adalah berjalan berputar
mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali dimulai dari sudut batu hitam, Hajar Aswad
dan berakhir di sudut yang sama. Membentuk pola lingkaran 360 derajat, yang
bergerak melawan arah jarum jam, berporos pada satu titik yaitu Ka’bah. Selain itu, beberapa ilmuwanpun meyakini bahwa
pergerakan tawaf sama halnya dengan pergerakan seluruh alam semesta.
B. Pengaruh Dari
Gerakan Tawaf yang Arahnya Berlawanan Dengan Pergerakan Jarum Jam
Telah kita ketahui bahwa gerakan tawaf pada
saat mengelilingi Ka’abah berlawanan dengan arah jarum jam. Lalu bagaimanakah
penjelasan tentang hal ini? Dan apakah pengaruh dari pergerakan Tawaf
tersebut?
Berdasarkan beberapa pengkajian, keadaan ini dapat dijelaskan
berdasarkan Kaidah Tangan Kanan, bahwa putaran energi jika bergerak
berlawanan dengan arah jarum jam, maka arah energi akan naik ke atas akan naik
ke atas. Konsep ini dapat diperhatikan berdasarkan gambar berikut.
Ketika mempelajari Kaidah Tangan kanan, diketahui bahwa
putaran energy jika bergerak berlawanan dengan arah jarum jam yang ditunjukkan
oleh posisi 4 jari kanan, maka arah energy akan naik ke atas yang ditunjukkan
oleh arah jari jempol.
Jika perputaran tawaf yang mengelilingi Ka’abah dikaitkan
dengan kaidah tangan kanan maka dapat dikatakan bahwa energy dari akibat
perputaran tawaf itu akan diteruskan ke arah atas. Dan Para astronot telah
menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi. Setelah
melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota
Mekah, tepatnya berasal dari Ka'bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut
bersifat infinite ( tidak berujung).
Selain itu, Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta
mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara
untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.
Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan
sesudah itu ia mengamati dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah
dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya
untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.
Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu,
ia terbantu oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang
benar dan variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum
dengan apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi.
Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan
Makkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya.
Dan pada waktu yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar
benua-benua tersebut. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978).
Gambar-gambar Satelit, yang muncul kemudian pada tahun
90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi-studi lebih lanjut mengarah
kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu
diciptakan.
Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa
lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak
secara teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan ini terus menerus
memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.
Studi ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda,
bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi.
Bagaimanapun, studi ini diterbitkan di dalam banyak majalah sain di Barat.
Dan dalam suatu ketika, astronot Rusia Andrey Borisenko,
Alexander Samokutyaev, Anton Shkaplerov dalam pengalaman mereka di luar
angkasa, mereka mendapati suatu hal yang sangat mengejutkan. Saat mereka sedang
mencoba mengambil gambar dimalam hari, mereka mendapati bahwa hanya kota Makkah
dan kota Madinahlah yang bersinar. Sedangkan kota-kota yang lain tampak sangat
gelap.
C.
Konsep Tawaf Dalam Kehidupan Alam
Semesta
Selain dari fakta di atas, prinsip dari ritual thawaf ini
sendiri menyerupai prinsip pergerakan seluruh benda di alam semesta ini. Tak
hanya sekadar rukun yang harus dipenuhi dalam ibadah haji, ritual tawaf yang
dilakukan sesudah melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah memiliki
makna yang dalam, begitulah seluruh alam semesta bergerak.
"Ritual tawaf adalah simbol ketaatan alam semesta
kepada Sang Pencipta, yaitu senantiasa melakukan gerak berputar," jelas
Profesor Riset Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas
Djamaluddin.
Tawaf, menurut dia, sama halnya dengan gerak Bumi berputar
pada porosnya yang mengitari Matahari, Bulan mengitari Bumi, seperti bagaimana
Bumi dan planet lain mengitari Sang Surya dalam kesatuan galaksi. Seperti
planet lain di luar tata surya mengitari bintangnya. Dengan segala
keteraturannya.
Doktor lulusan Department of Astronomy, Kyoto University,
Jepang itu menambahkan, jumlah tawaf sebanyak tujuh kali juga menjadi simbol
tak terhingga dari simulasi gerak alam semesta.
"Mengapa tujuh? Simbol tujuh itu juga berarti alam
semesta ini bergerak secara terus-menerus, tanpa henti," kata dia
Sehingga setiap benda
di alam ini juga selalu bergerak berputar untuk menjaga keseimbangan. Di alam
mikro, pada bagian terkecil dari setiap benda yang disebut atom, disamping
melakukan putaran rotasi dengan arah berlawanan dengan jarum jam seperti
perputaran (rotasi) bumi, elektron-elektron juga akan selalu berputar
mengelilingi inti (pusat) atom.
Di alam makro, bumi bersama planet-planet yang lain akan
senantiasa berputar mengelilingi matahari(berevolusi). Sementara itu matahari
bersama bumi, planet-planet lainnya, dan puluhan bulan juga berputar
mengelilingi pusat Galaksi Bimasakti. Dan di dalam galaksi Bimasakti itu
sendiri mempunyai sekitar milyaran matahari. Perjalanan matahari ini juga telah
telah dijelaskan dalam Al Qur’an 1400 tahun yang lalu sebagaimana Firman Allah
SWT yang artinya :
“Dan Matahari berjalan di tempat
peredarannya untuk masa yang telah ditentukan baginya. Itulah ketetapan dari Yang
Maha Kuasa lagi Maha mengetahui. Dan bagi bulan telah Kami tetapkan
manzilah-manzilah, sehingga dia kembali sebagai bentuk tandan yang tua.
Tidaklah mungkin matahari menyusul bulan dan tidak mungkin malam mendahului
siang karena semua beredar pada garis orbitnya”(QS. Yasiin : 38-40)
Selain itu, di alam jagad raya ini, tidak hanya ada satu
galaksi saja yaitu galaksi Bimasakti. Akan tetapi terdapat begitu bnyak galaksi
galaksi yang lainnya lagi. Dan kesemuanya itu membentuk kluster galaksi.
Selanjutnya sistem kluster galaksi yang terdiri atas milyaran benda-benda
angkasa seperti matahari, planet, bulan, meteor, asteroid, dan lain-lain juga
berputar (tawaf) mengelilingi pusat galaksi, yang oleh NASA disebut ”Monster
Black Hole” karena ukurannya yang jauh lebih besar dibandingkan black hole
dalam galaksi bimasakti. Ternyata kluster galaksi yang berisi trilyunan
benda-benda angkasa itu tidak hanya satu, tapi masih ada milyaran lagi di sana,
dan semuanya berputar (tawaf) mengelilingi pusat yang entah berada di mana
karena hingga saat ini belum ada teleskop tercanggih yang berhasil memotretnya.
NASA sendiri mengakui bahwa pengetahuan manusia mengenai alam semesta hingga
sekarang ini kira-kira baru sebesar 3 % saja dibandingkan dengan apapun yang
telah Allah jadikan di muka bumi ini.
Semua benda langit yang senantiasa berputar (tawaf) itu
selalu dalam keadaan keseimbangan, sebagaimana Allah menjelaskan dalam Al
Qur’an yang artinya:
“Yang telah menciptakan tujuh langit
berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah
yang tidak seimbang. Lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang
tidak seimbang?” (QS. Al Mulk : 3)
Tidak dapat terbayangkan betapa luasnya jagat raya ini. Di
langit Allah ini ada bermilyar-milyar matahari, planet dan bulan, sehingga
benda-benda angkasa jumlahnya trilyunan. Dan planet bumi yang kita tempati ini
sangatlah kecil di antara benda-benda langit yang berjumlah trilyunan itu.
Semua ini menunjukkan bahwa seluruh alam semesta senantiasa
bergerak. Dan dapat kita bayangkan
ketika kita bertawaf mengelilingi Ka’bah, bulan juga bertawaf mengelilingi bumi
yang mengakibatkan terjadinya pergantian waktu bulan. Ketika kita bertawaf
mengelilingi Ka’bah, bumi juga bertawaf mengelilingi matahari yang
mengakibatkan terjadinya pergantian tahun. Bumi bertawaf dengan kecepatan yang
luar biasa, yaitu berputar pada porosnya dengan kecepatan 1600 Km/jam, dan juga
berputar mengelilingi matahari dengan kecepatan 107.000 Km/jam.
Langganan:
Postingan (Atom)